Alexei Navalny, Aktivis Oposisi Pemerintah Rusia yang Diracun

Ruang Diskusi
5 min readSep 28, 2020

--

Alexei Navalny (44) yang merupakan aktivis oposisi pemerintah Rusia dilaporkan koma diduga akibat diracun dengan zat saraf Novichok. Alexei Navalny sendiri berprofesi sebagai seorang pengacara, pegiat anti-korupsi, dan politikus oposisi di Rusia selama sekitar satu dasawarsa.

Kronologi

Insiden tersebut bermula pada 20 Agustus 2020 ketika Alexei Navalny mengambil penerbangan maskapai S7 dari Tomsk ke Moskow. Menurut sekretaris persnya Kira Yarmysh, Navalny tidak makan atau minum apa pun selain secangkir teh yang dia beli di bandara Tomsk Bogashevo.

Penumpang lain dalam penerbangan itu, Ilya Ageev, melihat Navalny minum teh sekitar satu jam sebelum pesawat lepas landas. Kritikus Kremlin itu tersenyum dan bercanda dengan sesama penumpang yang mengenalnya.

· Tomsk time 08:01 (01:01 GMT)

Selama setengah jam pertama penerbangan, Navalny mulai merasa tidak enak badan. Pramugari membagikan air kepada penumpang, tetapi dia menolaknya. Dia kemudian bangun untuk pergi ke toilet.

· Tomsk time 08:30 (01:30 GMT)

Seorang penumpang pesawat ingin menggunakan toilet, namun Alexei Navalny telah berada di dalamnya selama 20 menit. Penumpang-penumpang lain mulai mengantri untuk menggunakan toilet.

· Tomsk time 08:50 (01:50 GMT)

Pada saat ini seluruh empat pramugari di pesawat menyadari bahwa penumpang mereka tidak sehat.

· Tomsk time 09:00 (02:00 GMT)

Beberapa menit kemudian, seorang pramugari membuat pengumuman menanyakan apakah ada penumpang yang berprofesi sebagai dokter di pesawat. Para penumpang kini mulai menyadari bahwa situasinya serius.

Kru kabin lainnya memberi tahu pilot dan mencoba memberikan pertolongan pertama pada Navalny.

Asistennya, Ilya Pakhomov, berjalan menyusuri lorong meminta bantuan medis. Seorang perempuan, yang belum diidentifikasi, mengatakan bahwa dia adalah seorang perawat.

Selama satu jam berikutnya dia dan pramugari fokus untuk menjaga Navalny agar tetap sadar sampai pilot dapat melakukan pendaratan darurat, menurut maskapai S7.

· Tomsk time 09:01 (02:01 GMT)

Pada pukul 09.01, waktu Omsk, pesawat mendarat.

· Tomsk time 09:37 (02:37 GMT)

Dia kemudian diturunkan dari pesawat dan dimasukkan ke dalam ambulans yang langsung menuju Rumah Sakit Gawat Darurat di Omsk.

Selama dua hari, Navalny dirawat di departemen keracunan akut. Karena alasan kodisi yang belum stabil, pihak Rumah Sakit tidak mengizinkan Navalny diterbangkan ke Jerman. Namun, pada 22 Agustus, dia diterbangkan ke klinik Charité di Berlin dan dua hari kemudian dokter Jerman mengatakan bahwa hasil tes mereka menunjukkan Navalny telah diracuni.

Para dokter di Omsk, termasuk kepada dokter di Rumah Sakit dan kepala bagian toksikologi, berkukuh tidak ada zat beracun yang terdeteksi di tubuh Navalny ketika dia dirawat. Mereka menyebut penyakit metabolisme adalah diagnosa alternatif yang potensial.

Novichok ditemukan di botol air dalam kamar hotel Alexei Navalny

Tim dari Alexei Navalny mengatakan jejak novichok ditemukan pada botol air dalam kamar hotelnya di Tomsk. Sebuah video yang diunggah akun Instagram Navalny menunjukkan penggeledahan kamar hotelnya dan menemukan ada dua botol air mineral di meja dan di sebelah tempat tidur. Dua minggu kemudian, laboratorium Jerman menemukan sisa racun Novichok di botol air dari kamar hotel di Tomsk.

Tim Navalny mengatakan ini mengindikasikan Navalny terkena racun saat berada di hotel bukan ketika berada di bandara seperti yang diduga sebelumnya.

Respons Dunia Internasional

Kremlin menyebut semua tuduhan yang ditujukan kepada mereka itu tidak berdasar, dalam penjelasannya Kremlin meyatakan tidak masuk akal untuk meracuni Navalny dan kemudian mengizinkannya melakukan perjalanan untuk perawatan medis di negara lain di mana racun itu akan terdeteksi. Pihaknya mengatakan perlu melihat lebih banyak bukti sebelum penyelidikan kriminal formal dibuka.

Sementara itu Jerman, Prancis, Inggris, dan negara-negara lain telah menuntut penjelasan dari Rusia, dan ada seruan untuk sanksi baru terhadap Moskow.

Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) mengatakan bahwa Jerman telah meminta bantuan teknis.

Sejumlah negara telah meminta Jerman untuk menghentikan rencana kerja sama dengan Rusia dalam proyek pipa gas Nord Stream 2, yang hampir selesai pembangunannya. Menanggapi hal tersebut, pemerintah Rusia meminta kasus Alexei Navalny ini tidak dikaitkan dengan proyek pipa gas Nord Stream 2 karena itu bersifat komersil.

Sepak terjang Navalny melawan pemerintah Rusia

Dalam perjalannya sebagai aktivis, Alexei Navalny pernah mengalami pengalaman yang kurang menyenangkan, termasuk mengecap dinginnya tembok penjara, mendapat serangan fisik, dan yang terbaru diracun dengan zat saraf Novichok. Meski begitu, dia bertekad untuk terus melanjutkan perjuangannya untuk terus mengkritik cengkeraman kekuasaan Vladimir Putin meski harus menghadapi risiko dipenjara bahkan kehilangan nyawa.

Navalny sering menyiarkan temuan penyelidikannya di media sosial dan YouTube dengan mengungkap kekayaan mewah milik kelompok elite Rusia, meskipun upayanya dijegal oleh politik arus utama,

Penyelidikannya yang paling menarik perhatian adalah Navalny menyiarkan rekaman yang menunjukkan sebuah rumah yang dia klaim sebagai salah satu ‘skema korupsi standar’ presiden. Aset pribadi milik Putin tersebut terdaftar atas nama teman-teman dekatnya.

Tanah tempat properti dibangun disewa dari Sergei Rudnov. Menurut Navalny, Rudnov adalah seorang pengusaha dan putra seorang teman Putin, dan dikaitkan dengan dokumen Panama Paper yang bocor kepada perusahaan lepas pantai dengan arus kas hingga £ 1,4 miliar.

Dari apa yang dilakukannya tersebut, Navalny mendulang popularitas dari penggemarnya yang rata-rata masih berusia muda dan Navalny memiliki lebih dari dua juta pengikut di Twitter. Gaya retorikanya yang ceplas-ceplos juga membetot perhatian banyak orang.

Pada 2011, Navalny memimpin aksi protes massal saat puluhan ribu orang turun ke jalan di Moskow untuk memprotes kecurangan dalam pemilihan parlemen.

Pada 2013, ayah dua anak itu mencalonkan diri sebagai wali kota Moskow dan berada di urutan kedua melawan sekutu Putin, Sergei Sobyanin. Di tahun ini juga Navalny dinyatakan bersalah dalam kasus penggelapan yang melibatkan transaksi kayu dan dijatuhi hukuman percobaan selama lima tahun. Akibatnya, dia didiskualifikasi dari pencalonannya untuk menjabat sebagai pejabat publik.

Pada 2014, dia kembali dijatuhi hukuman percobaan. Saudaranya bernama Oleg, yang juga salah satu tergugat, dipenjara selama tiga setengah tahun.

Pada 2017, lewat sebuah film dokumenter yang diunggah ke YouTube, dia menuduh Perdana Menteri Rusia saat itu, Dmitry Medvedev, telah melakukan korupsi besar-besaran. Serangan itu kemudian memulai gelombang baru aksi protes di seluruh negeri yang berujung pada kekerasan polisi dan penangkapan massal.

Di tahun yang sama, Navalny harus melakukan perjalanan ke Spanyol untuk melakukan operasi mata akibat diserang dengan disiram cairan antiseptik di jalanan. Serangan itu membuatnya nyaris buta.

Pada tahun 2018, menjelang pemilihan presiden Rusia, Navalny melakukan tur keliling Rusia untuk melakukan kampanye dengan mengadopsi gaya Amerika. Tur itu bertujuan untuk mengumpulkan para pendukungnya.

Sepanjang sepak terjangnya, Navalny telah menghadapi serangkaian kasus hukum. Para pendukungnya menganggap hal itu sebagai konsekuensi atas kegiatan aktivismenya.

Dengan mengendalikan media massa, pemerintah Rusia menggambarkan Navalny digambarkan sebagai sosok terpinggirkan bagi banyak orang di Rusia. Navalny dituduh sebagai antek Barat dan terpidana kejahatan. Dalam beberapa kesempatan, Presiden Putin menolak menyebut nama Navalny di depan umum.

References

Amos, H. (31, Agustus 2017). Putin ‘holiday mansion’ revealed by Russian opposition leader. Retrieved from The Guardian: https://www.theguardian.com/world/2017/aug/31/putin-holiday-mansion-revealed-russian-opposition-leader-alexei-navalny

BBC Russia. (2020, September 4). Alexei Navalny: Dua jam yang menyelamatkan pemimpin oposisi Rusia dari racun Novichok. Retrieved from BBC: https://www.bbc.com/indonesia/majalah-54023835

CNN Indonesia. (2020, September 3). Alexei Navalny, Pendekar Oposisi Rezim Rusia. Retrieved from CNN Indonesia: https://www.cnnindonesia.com/internasional/20200903181729-134-542535/alexei-navalny-pendekar-oposisi-rezim-rusia

Riza, B. (2020, September 17). Tim Alexei Navalny Temukan Botol Minuman yang Diduga Berisi Racun. Retrieved from Tempo: https://dunia.tempo.co/read/1387375/tim-alexei-navalny-temukan-botol-minuman-yang-diduga-berisi-racun/full&view=ok

Walker, S. (2020, September 17). Novichok ‘found on water bottle in Alexei Navalny’s hotel room’. Retrieved from The Guardian: https://www.theguardian.com/world/2020/sep/17/alexei-navalny-novichok-bottle-of-water-hotel-room

Zverev, A., & Tsvetkova, M. (2020, September 17). Navalny team says nerve agent found on Russian hotel room water bottle. Retrieved from Al Jazeera: https://www.reuters.com/article/russia-politics-navalny/update-3-navalny-team-says-nerve-agent-was-found-on-hotel-room-water-bottle-idUSL8N2GE1KI

--

--

Ruang Diskusi
Ruang Diskusi

Written by Ruang Diskusi

Halo Kawan Diskusi, follow juga instagram kami ya https://instagram.com/ru.dis

No responses yet