Azerbaijan VS Armenia: Perang Nagorno-Karabakh

Ruang Diskusi
5 min readOct 5, 2020

--

Pertempuran terkait wilayah Nagorno-Karabakh kembali terjadi antara Armenia dan Azerbaijan sejak 27 September 2020. Konflik terbuka yang terjadi saat ini merupakan salah satu yang terparah dalam beberapa dekade terakhir. Nagorno-Karabakh merupakan wilayah pengunungan seluas 4.400 km persegi yang dihuni oleh penduduk Kristen Armenia dan Muslim Turki. Pada era Uni Soviet, wilayah ini merupakan wilayah otonom di bawah Azerbaijan. Secara internasional, Nagorno-Karabakh sendiri diakui sebagai bagian dari Azerbaijan, namun mayoritas populasinya merupakan etnis Armenia.

Pada tahun 1980an, ketegangan terjadi di kedua republik konstituen Uni Soviet ini. Hasil voted pada saat itu menunjukan Nagorno-Karabakh memilih untuk menjadi bagian dari Armenia. Hal ini kemudian memicu perang yang berhenti dengan gencatan senjata di tahun 1994. Pada perang tahun 1990an itu, diperkirakan satu juta orang mengungsi dan 30.000 orang terbunuh. Sejak saat itu, Nagarno-Karabakh tetap menjadi bagian dari Azerbaijan namun dikontrol oleh etnis separatis Armenia yang didukung oleh pemerintah Armenia. Upaya negosiasi yang dilakukan beberapa dekade dan dimediasi oleh Organization for Security and Cooperation in Europe (OSCE) Minsk Group (sebuah badan yang didirikan pada tahun 1992 dan diketuai oleh Perancis, Rusia, dan Amerika Serikat) tidak pernah mencapai kesepakatan damai.

Pada pertempuran yang terjadi saat ini, beberapa tokoh dunia menyerukan kedua negara untuk melakukan gencatan senjata. Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, mengatakan dirinya sangat prihatin dengan apa yang terjadi dan meminta kedua negara untuk berhenti berperang. Di sisi lain, Perancis menyerukan segera adanya dialog dan genjatan senjata, serta Iran menawarkan untuk menjadi perantara diskusi perdamaian.

Kedua negara saat ini sudah mendeklarasikan martial law (darurat militer). Azerbaijan mendeklarasikan partial military mobilization, sedangkan pemerintah Armenia mendeklarasikan total military mobilization. Martial law (darurat militer) merupakan tindakan darurat dimana militer mengambil alih otoritas dan fungsi pemerintah sipil. Armenia sendiri merupakan negara dengan mayoritas penduduk beragama Kristen, sedangkan Azerbaijan merupakan negara yang kaya akan minyak bumi dengan mayoritas penduduk Muslim. Konflik terbuka yang terjadi saat ini dikhawatirkan dapat berpengaruh terhadap koridor pipa minyak dan gas alam dari laut Kaspia ke pasar dunia.

Tuduhan Keterlibatan Turki

Turki dituding terlibat dalam konflik dalam Nagorno-Karabakh ini. Perancis menuduh Turki mengirimkan tentara bayaran Suriah untuk bertempur di Nagorno-Karabakh. Hal ini didasari oleh perkataan Duta Besar Armenia untuk Moskow bahwa Turki telah mengirim sekitar 4.000 pejuang dari Suriah utara ke Azerbaijan untuk bertempur di Nagorno-Karabakh. Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan, mengatakan instruktur militer dan personel militer dengan pangkat tinggi dari Turki juga dikerahkan di pos komando Azerbaijan dan mereka juga memimpin operasi militer. Turki dan Azerbaijan membatah dengan tegas hal ini. Presiden Azerbaijan menjelaskan Turki berperan untuk menstabilkan kawasan dan mendukung hak Azerbaijan atas Nagorno-Karabakh berdasarkan hukum internasional, yang mana dilanggar oleh Armenia dengan okupasi wilayah Azerbaijan.

“Turkey does not participate in this conflict in any other capacity. All the rumors that Turkey is involved as a party to the conflict, circulated by the Armenian side, are provocative. As they say now, this is fake news. There is no evidence of Turkey’s involvement in the conflict and nor is that necessary. Azerbaijan’s Army is well-prepared to protect its people and territory.”, ujar Presiden Ilham Aliyev.

Perdana Menteri Armenia, mengklaim bahwa Turki sedang mencari alasan untuk keterlibatan yang lebih luas dalam konflik Nagorno-Karabakh untuk membawa pasukannya ke Nakhchivan, wilayah barat daya Azerbaijan yang berbatasan dengan Turki, Armenia dan Iran.

Kementerian Pertahanan Armenia melaporkan terdapat pesawat perang Armenia jatuh dan pilotnya diduga terbunuh oleh jet tempur F-16 Turki, yang dilaporkan lepas landas dari kota barat Ganja, Azerbaijan. Pihak berwenang di Turki dan Azerbaijan langsung membantah berita tersebut. Fahrettin Altun, asisten pers Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, menyebut klaim itu “sama sekali tidak benar.” Presiden Aliyev mengatakan bahwa pesawat F-16 milik Angkatan Udara Turki tidak berpartisipasi dalam operasi apapun.

“Given modern technologies’ availability, it is very difficult to conceal anything today because there are objective forms of observation. There is satellite observation, and therefore it is effortless to verify that this is another provocation….We understand the Armenian side’s goal — by creating such false news, they first want to belittle the combat capability of Azerbaijan’s Army, which is now fulfilling the task of restoring its territorial integrity with dignity. And also to create the impression that the conflict is growing, that third countries are getting involved. They are trying to attract as many countries as possible to justify their provocation.”, ujar Presiden Azerbaijan.

Diketahui Angkatan Udara Turki mengirim pesawat tempur F-16 ke Azerbaijan untuk berpartisipasi dalam latihan militer gabungan pada bulan Juli. Setelah latihan rampung, armada F-16 Angkatan Udara Turki dilaporkan telah meninggalkan Azerbaijan.

Turki sendiri memiliki hubungan sangat erat dengan Azerbaijan dan merupakan negara yang pertama kali mengakui kemerdekaan Azerbaijan pada tahun 1991. Turki dikabarkan tidak memiliki hubungan resmi dengan Armenia. Pada tahun 1993, Turki menutup perbatasan dengan Armenia, sebagai bentuk dukungan kepada Azerbaijan ketika konflik terbuka Nagorno-Karabakh terjadi.

Posisi Rusia

Selain Turki, Rusia menjadi sorotan dalam konflik Azerbaijan dengan Armenia. Rusia merupakan sekutu Armenia, yang mana juga memiliki hubungan baik dengan Azerbaijan. Dukungan dan jaminan militer Rusia sangat penting bagi Armenia, apalagi anggaran pertahanannya berada di bawah Azerbaijan. Selain itu, terdapat pangkalan militer Rusia di Armenia. Baik Rusia dan Armenia juga merupakan bagian dari aliansi militer Collective Security Treaty Organization (CSTO). Pada bidang energi, Azerbaijan sendiri berupaya menawarkan diri ke negara-negara Eropa sebagai pemasok alternatif energi selain Rusia. Namun demikian, Rusia sejauh ini dipandang sebagai major powerbroker di kawasan. Rusia menjadi perantara genjatan senjata pada Mei 1994 dan Perang Empat Hari pada April 2016 yang menewaskan 110 orang.

Rudal LORA dari Israel

Azerbaijan diketahui menggunakan rudal dari Israel pada konflik ini. Dalam sebuah video yang beredar dari wilayah Nagorno-Karabakh menunjukkan pasukan Azerbaijan menggunakan rudal “LORA” Israel untuk menembaki sebuah jembatan di Armenia. LORA (LOng Range Attack) adalah rudal kuasi balistik teater yang dibuat oleh Israel Aerospace Industries (IAI). Rudal ini dapat diluncurkan dari kapal atau darat, dengan jangkauan operasional 400 km (250 mil). Bahkan, rudal ini dapat akurat dalam mencapai target dalam jarak sepuluh meter.

Azerbaijan adalah negara pertama dan satu-satunya yang dikonfirmasi mendapat rudal LORA dari Israel — yang mana kesepakatan ini terjadi pada tahun 2018. Azerbaijan merupakan sekutu Israel, memasok sekitar 40% kebutuhan minyaknya kepada Israel. Azerbaijan kerap kali menjadi pelanggan berbagai perusahaan pertahanan Israel, dan membeli drone, rudal, serta sistem senjata canggih lainnya. Pada tahun 2016, Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev mengungkapkan bahwa negaranya menandatangani kontrak jangka panjang senilai USD 5 miliar selama bertahun-tahun untuk membeli senjata dan peralatan keamanan dari Israel.

Referensi

Armenia, Azerbaijan declare martial law amid heavy clashes in Nagorno-Karabakh. 28 September 2020. DW. https://www.dw.com/en/armenia-azerbaijan-declare-martial-law-amid-heavy-clashes-in-nagorno-karabakh/a-55068321

Armenia-Azerbaijan: What’s behind the Nagorno-Karabakh conflict?. 28 September 2020. BBC News. https://www.bbc.com/news/world-europe-54324772

Demytrie, R. 29 September 2020. Armenia and Azerbaijan fight over disputed Nagorno-Karabakh. BBC News. https://www.bbc.com/news/world-europe-54314341

Hajiyeva, G. 1 Oktober 2020. Azerbaijani President Explains Turkey’s Role In Nagorno-Karabakh Conflict Amidst Armenia’s Allegations. Caspian News. https://caspiannews.com/news-detail/azerbaijani-president-explains-turkeys-role-in-nagorno-karabakh-conflict-amidst-armenias-allegations-2020-9-30-31/

Irish, J., Rose, M. 1 Oktober 2020. France accuses Turkey of sending Syrian mercenaries to Nagorno-Karabakh. Reuters. https://www.reuters.com/article/us-armenia-azerbaijan-putin-macron/russias-putin-frances-macron-call-for-ceasefire-in-nagorno-karabakh-idUSKBN26L3SB

Keyser, Z. 3 Oktober 2020. Azerbaijan uses Israeli LORA missile in conflict with Armenia. The Jerusalem Post. https://www.jpost.com/israel-news/video-shows-azerbaijan-using-israeli-lora-missile-in-conflict-with-armenia-644327

What Is Russia’s Role in the Armenia-Azerbaijan Conflict?. 28 September 2020. The Moscow Times. https://www.themoscowtimes.com/2020/09/28/what-is-russias-role-in-the-armenia-azerbaijan-conflict-a71567

--

--

Ruang Diskusi
Ruang Diskusi

Written by Ruang Diskusi

Halo Kawan Diskusi, follow juga instagram kami ya https://instagram.com/ru.dis

No responses yet