Berkaca Pada Korea Selatan

Ruang Diskusi
3 min readJun 9, 2020

--

Korea Selatan telah dipuji oleh berbagai pihak terkait penanganan yang efektif terhadap wabah COVID-19 dan dijadikan sebagai contoh untuk negara lain dalam menangani penyebaran COVID-19. Bahkan pemerintah Korea Selatan sempat menerapkan kebijakan untuk melonggarkan beberapa pembatasan sosial pada awal Mei karena jumlah kasus baru menyusut dalam beberapa hari, mulai dari hanya 8 kasus pada 4 Mei dan menurun menjadi 2 kasus pada hari sebelum penerapan new normal. Melihat penurunan kasus tersebut, pemerintah Korea Selatan mulai menerapkan new normal atau pelonggaran pembatasan sosial pada 6 Mei lalu. Namun, penerapan tersebut malah kembali menimbulkan gelombang kedua di Korea Selatan. Kluster baru muncul di kota terpadat, yaitu metropolitan Seoul. Oleh karena itu pemerintah Korea Selatan secara resmi memberlakukan lagi aturan pembatasan sosial yang berlaku selama dua minggu dari Jumat 29 Mei hingga 14 Juni nanti.

Berdasarkan data statistik, Korea Selatan mengalami kenaikan signifikan kasus positif pada 28 Mei 2020, terdapat 79 kasus infeksi baru, di mana 67 kasus diantaranya berasal dari wilayah Seoul. Hal ini membuat Korea Selatan benar-benar waspada. Terlebih kluster muncul di kota terpadat penduduknya, Seoul, yang memiliki 50 juta populasi di kota tersebut. Kemunculan kluster baru di Korea Selatan dimulai ketika seorang pria yang dinyatakan positif COVID-19 mengunjungi sebuah klub di Itaewon. Sampai 29 Mei, tercatat total kasus yang dikaitkan dengan Itaewon mencapai lebih dari 200 kasus. Selanjutnya, kluster kedua berasal dari perusahaan e-commerce Coupang di Bucheon, dekat Seoul, yang memiliki lebih dari 3000 pekerja dan terdeteksi lebih dari 50 kasus positif COVID-19.

Menanggapi hal ini, pemerintah Korea Selatan, langsung sigap dengan kembali menutup museum, taman, dan pameran-pameran selama dua minggu. Kementerian Kesehatan juga mendesak perusahan-perusahaan untuk kembali menerapkan jam kerja yang fleksibel dan memperbolehkan pekerja yang sakit untuk mengambil cuti kerja atau diliburkan. Kementerian Kesehatan juga meminta warga Seoul untuk menghindari keramaian, termasuk restoran dan bar. Tempat-tempat keagamaan juga diminta untuk ekstra berhati-hati dengan menerapkan protokol karantina. Kementerian Pendidikan Korea Selatan juga meminta sekolah untuk menutup dan menunda aktivitas belajar-mengajar secara langsung.

Kluster baru di Korea Selatan menunjukkan bahwa semua negara, bahkan setelah mereka mampu mengendalikan pandemik ini, masih tetap harus waspada. Korea Selatan menjadi contoh bagaimana new normal benar-benar harus dilakukan dengan hati-hati dan mungkin sangat berisiko. Meskipun Korea Selatan sendiri dinilai sebagai negara dengan kedisiplinan tinggi, tetap saja tidak terhindarkan dari kemunculan kluster baru. Menurut profesor penyakit menular, Kim-Woo-joo menyatakan bahwa Korea Selatan harus sangat berhati-hati untuk menghindari terulangnya wabah dan akan menjadi pendekatan langkah-demi-langkah. Pemerintah harus menilai setiap situasi dan risiko adanya kenaikan kembali kasus infeksi.

Pemberlakuan new normal memang menjadi salah satu kebijakan yang dinilai dapat menjadi solusi untuk negara dapat mengembalikan keadaan ekonomi yang terpuruk karena pandemi. Harapan untuk dapat melakukan aktivitas normal yang diiringi dengan mengikuti standar protokol kesehatan, masih memiliki resiko yang sangat tinggi. Meskipun telah berhasil mengontrol dan bahkan mampu menekan penyebaran virus, hal tersebut tidak menjamin keberhasilan suatu negara untuk dapat berhasil menjalankan protokol kesehatan.

Sumber:

Gunia, A. (2020, Mei 12). What South Korea’s Nightclub Coronavirus Outbreak Can Teach Other Countries as They Reopen. Diambil dari: https://time.com/5834991/south-korea-coronavirus-nightclubs/

Harding, et al., (28 Mei 2020). South Korea Faces Return to Coronavirus Restrictions After Spike in New Cases. Diambil dari https://www.theguardian.com/world/2020/may/28/south-korea-faces-return-to-coronavirus-restrictions-after-spike-in-new-cases

Larsen, S. (11 Mei 2020). South Korea Tries a Tentative Reopening — and Pays for It. Diambil dari https://foreignpolicy.com/2020/05/11/south-korea-reopening-coronavirus-outbreak-social-distancing-second-wave/

Sebayang, R. (2020, Mei 31). New Normal Korsel Mungkin Gagal, Kasus COVID-19 Naik Tajam. Diambil dari CNBC Indonesia: https://www.cnbcindonesia.com/news/20200531065048-4-162061/new-normal-korsel-mungkin-gagal-kasus-COVID-19-naik-tajam

--

--

Ruang Diskusi
Ruang Diskusi

Written by Ruang Diskusi

Halo Kawan Diskusi, follow juga instagram kami ya https://instagram.com/ru.dis

No responses yet