Epic Comeback China ke Amerika Serikat

Ruang Diskusi
2 min readJun 2, 2020

--

Epic comeback ini berawal saat para pejabat dan media pemerintah China telah mendengar berita tentang protes secara masif yang melanda AS. Mereka membandingkan kerusuhan tersebut dengan gerakan pro-demokrasi di Hong Kong dan menyebut Washington telah melakukan tindakan kemunafikan.

Protes massal yang dipicu oleh kematian George Floyd, seorang pria Afrika-Amerika yang dibunuh oleh seorang perwira polisi kulit putih di Minneapolis, telah menyebar ke berbagai negara bagian AS dalam beberapa hari ini, terus meningkat setelah polisi menanggapi kelompok tersebut dengan menembakan gas air mata, bola merica, dan proyektil lainnya. Beberapa kota di AS telah terjadi pembakaran dan penjarahan. Hampir seluruh masyarakat AS mengkritik polisi karena dianggap menggunakan wewenangnya secara berlebihan. Kritikan tersebut sama seperti apa yang pemerintah AS tuduhkan kepada petugas polisi yang bertugas pada saat kerusuhan di Hong Kong.

China membandingkan kerusuhan tersebut dengan kerusuhan yang terjadi di Hong Kong, karena pemerintah AS sangat vokal mendukung gerakan pro-demokrasi di Hong Kong terutama sejak pemerintah China mendeklarasikan akan memberlakukan undang-undang keamanan nasional di wilayah semi-otonom. Mengetahui peristiwa tersebut, Juru bicara Kementerian Luar Negeri China langsung gerak cepat untuk balas dendam. Dalam konferensi pers, Lijian Zhao menyatakan bahwa kematian George Floyd menggambarkan diskriminasi rasial dan brutalitas polisi di Amerika Serikat sekaligus mendesak Amerika Serikat untuk menghilangkan diskriminasi rasial dan melindungi hak minoritas. Zhao juga ikut meramaikan peristiwa tersebut dengan melakukan retweet yang berisi cuitan komentar maupun laporan-laporan yang isinya tentang tindakan AS terhadap demonstran, termasuk cuitan dari perwakilan Rusia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menuduh AS punya standar ganda

AS sendiri diketahui sering mengkritik China mengenai hak asasi manusia, termasuk perlakuan terhadap kelompok minoritas serta penanganan pengunjuk rasa di Hong Kong. Oleh karena itu China menyoroti permasalahan yang terjadi di AS untuk membalas kritikan yang dilontarkan kepada negaranya.

Sumber:

Davidson, H. (2020, June 1). ‘Mr President, don’t go hide’: China goads US over George Floyd protests.
Diambil dari https://www.theguardian.com/us-news/2020/jun/01/mr-
president-dont-go-hide-china-goads-us-over-george-floyd-protests

--

--

Ruang Diskusi
Ruang Diskusi

Written by Ruang Diskusi

Halo Kawan Diskusi, follow juga instagram kami ya https://instagram.com/ru.dis

No responses yet