Gucci Peduli Lingkungan?
Gucci Gang, Gucci Gang, Gucci Gang~
Pada tanggal 24 Mei 2020, industri pakaian ternama dunia dengan pendapatan sebesar 9.6 juta Euro tahun 2019, Gucci, mengumumkan pemberitahuan yang mengejutkan bagi pecinta industri pakaian. Perusahaan Gucci, melalui Creative Director, Alessandro Michele, mengumumkan bahwa mereka akan menerapkan seasonless permanen dengan mengurangi jumlah fashion shows yang sebelumnya lima menjadi hanya dua fashion shows setiap tahunnya, artinya tidak ada lagi ritual atau kebiasaan untuk memproduksi pakaian maupun menggelar fashion shows berdasarkan musim, seperti musim panas/kemarau, dingin/hujan, pra-gugur, gugur, dan musim liburan/travel.
Hal ini dikatakan mengejutkan, karena perusahaan-perusahaan industri pakaian biasanya identik dengan sering menggelar fashion shows untuk memperkenalkan desain pakaian mereka guna menyambut berbagai musim, mulai dari musim kemarau/panas, musim gugur/hujan, dan beragam musim lainnya sehingga biasanya industri pakaian sering menggelar fashion shows.
Dalam unggahannya di akun Instagram Gucci, Michele menjelaskan bahwa pakaian harus memiliki kehidupan yang lebih panjang karena menyadari bahwa industri pakaian harus kembali berkontribusi untuk merawat alam dan selama ini menurutnya aktivitas industri pakaian sudah terlalu mendominasi, melukai, dan “licik” terhadap alam sehingga seakan-akan terpisah dengan alam. Kebijakan Gucci ini jelas membawa angin segar bagi upaya pelestarian lingkungan, terutama dari industri pakaian yang mendorong untuk berpindah ke arah sistem fashion yang lebih ramping dan tidak boros “fewer fashion and less product.”
Industri pakaian memang salah satu penyumbang terbesar pencemaran lingkungan. Berdasarkan dari berbagai situs United Nations atau PBB, pada tahun 2018, aktivitas industri pakaian menghasilkan emisi karbon sebesar 10 persen dan air limbah global sebesar 20 persen ditambah lagi dengan jumlah sampah tekstil yang harus dibakar atau ditimbun “landfilled” setiap detik setara dengan satu truk sampah penuh. Angka ini dikhawatirkan meningkat di negara-negara dengan ekonomi berkembang yang diperkirakan akan ada banyak konsumen baru menunggu untuk membeli tren terbaru. Maka dari itu dibutuhkan kontribusi nyata dari industri pakaian dalam menanggapi permasalahan lingkungan ini.
Ada baiknya juga biar makin mantab, kita sebagai konsumen pakaian juga ikut terlibat dalam pelestarian lingkungan. Emang sih, membeli pakaian baru menjadi salah satu kelatahan umat manusia. Latah yang dimaksud adalah ketika ada kecenderungan untuk membeli pakaian karena bosan, mengikuti trend maupun season trends, persiapan menyambut hari raya, dan karena melihat potongan harga atau diskon. Lalu bagaimana dengan pakaian yang tidak terpakai?
Nah ada banyak cara yang bisa kita lakukan buat meminimalisir jumlah sampah pakaian:
- Berpikir jangka panjang: Kata para ahli dalam industri pakaian, saat membeli pakaian baru tanyakan pada diri sendiri apakah Anda akan memakai pakaian tersebut setidaknya 30 kali dan bisa dilakukan dengan memperpanjang umur pakaian kita setidaknya selama 7 bulan.
- Reuse: Kita juga bisa gunakan pakaian tidak terpakai tersebut untuk diubah menjadi sesuatu yang unik dan kreatif, seperti menjadi apron dan beragam bentuk kreasi lainnya.
- Jual dan Donasi: Kita juga bisa menjual pakaian-pakaian yang tidak terpakai dan mendonasikan kepada orang-orang yang membutuhkan. Daripada jadi sampah, mending jadi duit dan amal kan~
Yuk lestarikan alam mulai dari apa yang kita pakai sehari-hari
Penulis: Giovani Yudha
Referensi
Morley, J.C. (25 Mei 2020). Gucci bids farewell to fashion week as brand goes seasonless. Diambil dari https://www.theguardian.com/fashion/2020/may/25/gucci-fashion-week-seasonless-cuts-shows
Ting, J. (24 Mei 2020). Gucci is Going Seasonless. Diambil dari https://www.papermag.com/gucci-going-seasonless-2646076495.html?rebelltitem=4#rebelltitem4
The Pretty Planeteer. (24 Juni 2020). How Much Waste Does the Fashion Industry Produce? Diambil dari http://theprettyplaneteer.com/fashion-industry-waste/#:~:text=An%20average%20consumer%20throws%20away,polluting%20industries%20in%20the%20world.