Iklan Sepi di Bulan Juli
Pada bulan Juli ini, selama satu bulan penuh, perusahan-perusahaan ternama dunia di bawah ini mulai berhenti untuk beriklan atau boikot iklan di Facebook:
dan terhitung sudah lebih dari 500 perusahaan dan jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah…..
Boikot yang dilakukan perusahaan-perusahaan tersebut adalah inisiasi seruan oleh kelompok advokasi Stop Hate for Profit bersama National Association for the Advancement of Colored People, Anti-Defamation League, Free Press, Sleeping Giants, dan Color of Change. Dilansir dari situs stopforhate.org, seruan ini merupakan aksi protes terhadap Facebook karena dinilai:
- Mengizinkan dan membiarkan ajakan untuk melakukan kekerasan terhadap para demonstran yang memperjuangkan keadilan rasial, khususnya fenomena Black Lives Matter di Amerika.
- Menyebut media Breitbart News sebagai “sumber berita tepercaya” dan menjadikan The Daily Caller sebagai “pemeriksa fakta” meskipun kedua media publikasi ini memiliki catatan bekerja dengan kaum nasionalis kulit putih.
- Menutup mata terhadap bentuk-bentuk penindasan dan ujaran kebencian di platform mereka.
Perusahaan-perusahaan yang ikut ambil bagian dalam inisiasi ini meminta supaya Facebook sebagai platform media sosial dengan pengguna terbesar dunia lebih dari 1.7 miliar, untuk memberantas keberadaan konten-konten ujaran kebencian, kekerasan, misinformasi, dan ketidakadilan rasial. Menurut mereka platform media sosial memainkan peran penting dalam masyarakat dan memiliki peran kuat untuk menghentikan konten-konten tersebut.
Tanggapan dari pihak Facebook:
CEO Facebook, Mark Zuckerberg menanggapi tindakan para perusahaan untuk tetap melakukan boikot iklan di platformnya. Mark Zuckerberg berkata:
- Pihak Facebook tidak akan merubah pendekatan atau kebijakan Facebook terhadap ujaran kebencian.
- Menilai boikot iklan hanyalah merupakan “isu reputasi dan kerja sama” daripada isu finansial, karena boikot tersebut tidak berpengaruh besar terhadap pendapatan Facebook dan mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan tersebut akan kembali mengiklankan secepatnya.
- Menyetujui untuk bertemu dengan pemimpin dari organisasi atau kelompok advokasi yang vokal terhadap permasalahan ini seperti National Association for the Advancement of Colored People, Anti-Defamation League, dan Color of Change
Kepala Facebook di Inggris, Steve Hatch berkata:
- Pihak Facebook tidak menoleransi untuk ujaran kebencian dan meminta untuk para pengguna Facebook harus mempertimbangkan tiga pertanyaan saat membaca berita di platform: “Dari mana asalnya?”, “Apa yang hilang?” dan “Bagaimana perasaanmu?”.
Tujuannya adalah untuk mendorong sumber-sumber terpercaya yang menceritakan keseluruhan cerita, tanpa membuat narasi untuk memancing amarah masyarakat.
Juru bicara Facebook juga menjelaskan:
- Pihak Facebook menangani masalah ini dengan sangat serius dan menghargai tanggapan dari para perusahaan tersebut.
- Pihak Facebook akan membuat kemajuan dengan mencegah dan mengatasi ujaran kebencian dari platform.
- Pihak Facebook tidak mendapat manfaat dari konten-konten ujaran kebencian atau negatif lainnya dan akan membuat perubahan kebijakan berdasarkan prinsip, bukan tekanan pendapatan.
Berdasarkan data per-kuartal yang diperoleh, sumber pemasukan Facebook dari iklan atau advertising bisa mencapai lebih dari USD 5 miliar dollar. Pada kuartal pertama tahun 2020, terlihat bahwa Facebook bisa memperoleh pemasukkan USD 17.7 miliar.
Kuartal: Suku tahun (waktu seperempat tahun, yaitu tiga bulan); triwulan: waktu satu tahun terbagi menjadi empat —
Kehilangan iklan dari brand-brand besar dan ternama memang menyakitkan, tetapi perlu diingat bahkan kalian bisa lihat sendiri banyaknya jutaan bisnis-bisnis kecil dan menengah yang sangat bergantung pada platform media sosial ini.
Penulis: Giovani Yudha, Editor: Giovani Yudha, Perancang Visual: Yundira Putri
Referensi:
Hern, A. (30 Juni 2020). Third of advertisers may boycott Facebook in hate speech revolt. Diambil dari https://www.theguardian.com/technology/2020/jun/30/third-of-advertisers-may-boycott-facebook-in-hate-speech-revolt
Hsu, T & Friedman. (26 Juni 2020). CVS, Dunkin’, Lego: The Brands Pulling Ads From Facebook Over Hate Speech. Diambil dari https://www.nytimes.com/2020/06/26/business/media/Facebook-advertising-boycott.html
New York Times. (30 Juni 2020). All the Companies Quitting Facebook. Diambil dari https://www.nytimes.com/2020/06/29/business/dealbook/facebook-boycott-ads.html
Sonnemaker, T. (02 Juni 2020). Mark Zuckerberg reportedly said Facebook is ‘not gonna change’ in response to a boycott by more than 500 advertisers over the company’s hate speech policies. Diambil dari https://www.businessinsider.com/zuckerberg-facebook-not-gonna-change-due-to-advertising-boycott-report-2020-7?r=US&IR=T#:~:text=Mark%20Zuckerberg%20told%20employees%20that,policies%2C%20The%20Information%20reported%20Wednesday.&text=More%20than%20500%20companies%20have,Ford%2C%20Starbucks%2C%20and%20Verizon.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Kuartal. Diambil dari https://kbbi.web.id/kuartal