Indonesia Naik Kelas

Dirgahayu Republik Indonesia!

Berkenaan dengan peringatan kemerdekaannya yang ke-75, Indonesia mengusung tema ‘Indonesia Maju’. Rupanya tema tersebut merupakan cerminan dari semangat optimisme Indonesia yang telah berhasil meraih pencapaian baru sebagai negara berpenghasilan menengah ke atas atau Upper Middle Income Country.

Klasifikasi tersebut secara resmi dinobatkan oleh Bank Dunia pada 1 Juli 2020. Untuk dapat mencapai status sebagai Upper Middle Income Country, suatu negara perlu memenuhi standar klasifikasi Bank Dunia yang didasarkan atas perhitungan Gross National Income (GNI) atau Pendapatan Nasional Bruto (PNB) antara US$4,046 hingga US$12,535 per tahun. Keberhasilan Indonesia mencapai standar tersebut merupakan prestasi yang melampaui ekspektasi pemerintah Indonesia yang menargetkannya di tahun 2021.

Bank Dunia memiliki metode khusus untuk mengklasifikasikan negara berdasarkan PNB per kapita yang disebut sebagai ‘Atlas Method’ yang ditentukan setiap tanggal 1 Juli setiap tahunnya. Indonesia sebelumnya termasuk ke dalam kelompok negara berpenghasilan menengah ke bawah atau Lower Middle Income Countries dengan rentang PNB per kapita antara US$1,036 hingga US4,045. Sementara negara berpenghasilan rendah atau Low Income Countries memiliki PNB per kapita di bawah US$1,036. Lalu, High Income Countries memiliki PNB per kapita US$12,536 ke atas.

Menurut Menteri Keuangan Indonesia, kenaikan status tersebut merupakan bukti ketahanan ekonomi Indonesia dan kestabilan pertumbuhan ekonomi dalam beberapa tahun terakhir. Menteri Keuangan Sri Mulyani juga optimis bahwa kondisi ini akan memperkuat kepercayaan para investor dan mitra dagang bagi perekonomian Indonesia.

Dalam persoalan ekonomi, Indonesia telah membuat kemajuan yang signifikan dalam 15 tahun terakhir, dengan turunnya tingkat kemiskinan hingga di bawah 10%. Sementara itu, populasi kelas menengah Indonesia semakin meningkat dari 7% menjadi 20% dari total penduduk atau 52 juta jiwa berdasarkan laporan Bank Dunia yang berjudul World Bank’s Aspiring Indonesia-Expanding the Middle Class.

Meski demikian, laporan tersebut masih menunjukkan bahwa 45% penduduk lainnya atau 115 juta jiwa masih berjuang untuk menjadi penduduk kelas menengah. Terbebas dari kemiskinan tetapi masih belum mencapai keamanan ekonomi secara utuh. Menanggapi hal ini, Menteri Keuangan Indonesia menyatakan bahwa pemerintah tetap berkomitmen untuk mendorong reformasi struktural untuk mendorong tingkat kekompetitifan, meningkatkan kapabilitas industri, dan mengurangi angka defisit untuk memperkuat perekonomian nasional.

Di tengah pandemi Covid-19, layaknya 200-an negara lainnya, perekonomian Indonesia cukup mengalami hambatan, dengan pemerintah Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi hanya berkisar di 1% di bawah batas awal, atau terkontraksi sebesar 0,4% di bawah skenario terburuk. Disrupsi ekonomi di kawasan Asia Tenggara sudah diprediksi oleh Bank Dunia, bahwa kawasan ini hanya akan mengalami 0% pertumbuhan.

(Penulis: M. Farhan Triandi; Editor: G.Giovani Yudha B ;Perancang Visual: Zaki Khudzaifi dan Yundira Putri;).

Sumber

Akhlas, A.W. (2020). Indonesia Now Upper Middle Income Country, World Bank says. Retrieved from https://www.thejakartapost.com/news/2020/07/02/indonesia-now-upper-middle-income-country-world-bank-says.html

Sari, T. K. R. (2020). Pidato Kenegaraan, Presiden Joko Widodo Singgung Status Indonesia Negara Upper Middle Income Country: 25 Tahun lagi Jadikan Indonesia Negara Maju. Retrieved from https://star.grid.id/read/452290546/pidato-kenegaraan-presiden-joko-widodo-singgung-status-indonesia-negara-upper-middle-income-country-25-tahun-lagi-jadikan-indonesia-negara-maju

The World Bank. (20 June 2020). Aspiring Indonesia: Expanding the Middle Class. Retrieved from https://www.worldbank.org/en/news/infographic/2020/01/30/aspiring-indonesia-expanding-the-middle-class

The World Bank. (n.d.) What is the World Bank Atlas method?. Retrieved from https://datahelpdesk.worldbank.org/knowledgebase/articles/77933-what-is-the-world-bank-atlas-method#:~:text=The%20World%20Bank's%20official%20estimates,%2C%20price-adjusted%20conversion%20factor.