Membatasi Kecepatan 5G Huawei
Kecepatan internet merupakan salah satu prioritas sebagai kebutuhan dasar bagi seluruh masyarkat di era globalisasi ini. Salah satu perusahaan telekomunikasi asal China yaitu Huawei, mulai menyebarkan pangsa bisnis 5G nya ke seluruh negara di dunia.
Namun, kecepatan tersebut sempat melambat karena Amerika Serikat menjadi negara pertama yang menolak pembangunan jaringan 5G oleh Huawei. Terdapat beberapa tuduhan yang dilontarkan oleh Pemerintah AS seperti Huawei dikendalikan oleh militer China dan akan adanya pencurian Hak Kekayaan Intelektual. Hal tersebut didukung oleh Kementerian Pertahanan Amerika Serikat yang merilis dokumen berisi daftar perusahaan China yang dikendalikan militer dan Huawei salah satunya.
Tahun lalu, Pemerintah Amerika Serikat melarang perusahaan-perusahaannya untuk menjual teknologi dan pasokan ke perusahaan yang berbasis di Shenzhen tanpa terlebih dahulu mendapatkan lisensi. Baru-baru ini, AS juga menerapkan sanksi pada bulan Mei 2020 untuk setiap perusahaan global yang menggunakan peralatan Amerika dalam membuat semi-konduktor. Aturan baru ini jelas membebankan banyak perusahaan pengguna semi konduktor Amerika Serikat, salah satunya perusahaan seperti Taiwan Semi-Conductor Manufacturing Company (TSMC) yang mulai dibatasi untuk mengekspor chipset komputer dan komponen kunci lainnya ke Huawei. Alhasil tanpa chipset tersebut, Huawei tidak dapat membangun BTS 5G dan peralatan lainnya.
Pada awalnya Perdana Menteri Boris Johnson mengumumkan pada bulan Januari, Huawei akan diizinkan memasok peralatan jaringan 5G di Inggris. Keputusan untuk mengizinkan Huawei mendapat teguran keras tidak hanya dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump, namun juga anggota parlemen di Partai Konservatif.
Amerika Serikat memberikan informasi pada bulan Mei, menjelaskan bahwa “pasokan microchip” China akan sangat berbahaya. Komisi Komunikasi Federal AS juga menetapkan Huawei dan ZTE Corp sebagai ancaman keamanan nasional.
Pada hari Minggu (5/7) media-media Inggris melaporkan pemerintah Inggris berencana mengakhiri keikutsertaan Huawei untuk membangun jaringan telepon 5G di Inggris. Perubahan kebijakan utama mengikuti penelitian terbaru oleh Pusat Keamanan Siber Inggris terkait risiko peretasan oleh Huawei.
The Daily Telegraph melaporkan bahwa pemerintah Inggris akan menghentikan pemasangan peralatan teknologi baru Huawei untuk 5G dalam enam bulan ke depan. Hal yang menjadi penyebabnya yaitu sanksi dari Trump terhadap Huawei. Sanksi tersebut dinilai berdampak pada keamanan teknologi Inggris, jika tetap menggunakan 5G Huawei. Trump juga mengancam untuk memutus hubungan kerja sama intelijen dengan negara yang memakai jasa Huawei.
Selain Trump, anggota konservatif Inggris mendorong PM Johnson untuk menyusun rencana pemblokiran layanan 5G Huawei sepenuhnya pada 2023. Saat ini, Johnson membatasi pangsa pasar Huawei di Inggris menjadi 35%.
Maka dari itu, pada bulan Mei, Johnson menyetujui keputusan Trump, salah satunya disebabkan karena adanya kesepakatan dagang dengan AS pasca-Brexit. Saat ini pihak pemerintah Inggris sedang menyusun jadwal untuk mencabut atau memindahkan peralatan Huawei yang sudah dipasang di jaringan 5G.
Perusahaan telekomunikasi Inggris, BT dan Vodafone meminta pemerintah untuk memberi waktu hingga 2030 untuk mencabut komponen Huawei dari infrastruktur 5G. Kepala petugas teknologi Vodafone UK, Scott Petty menyatakan
“Kepemimpinan Inggris di 5G akan hilang jika operator seluler terpaksa menghabiskan waktu dan uang untuk mengganti peralatan yang ada.”
Petty percaya bahwa pemerintah harus fokus pada perluasan infrastruktur yang sudah ada, daripada menghapus seluruh elemen yang dibuat oleh Huawei.
Perusahaan telekomunikasi Inggris BT mengatakan akan harus menghabiskan sekitar £ 500 juta untuk mematuhi batasan 35 persen saat ini. Peristiwa ini meningkatkan ketegangan antara Inggris dan China, yang sebelumnya sudah berseteru terkait penanganan terhadap virus corona dan penerapan rencana Undang-Undang Keamanan di Hong Kong.
Sedangkan dari pihak Huawei pada hari Minggu (5/7) mengatakan pihaknya akan tetap “terbuka untuk berdiskusi” dengan Pemerintah Inggris dan bekerja sama untuk menemukan cara mengelola batasan yang diusulkan AS, agar Inggris dapat mempertahankan keunggulan telekomunikasinya.
Huawei melihat bahwa tujuan Amerika Serikat dalam melakukan pembatasan akuisisi semi-konduktor lebih kepada karena adanya ancaman posisi pasar Huawei yang semakin mendunia.
Huawei mengatakan awal tahun ini telah memperoleh 91 kontrak 5G komersial, lebih dari 26 berada di Eropa, 27 berada di Asia dan 17 lainnya di kawasan lain. Berikut negara-negara yang telah dikonfirmasi untuk ikut serta pembangunan jaringan 5G oleh Huawei: Angola, Argentina, Armenia, Austria, Bahrain, Bangladesh, Belarus, Brazil, Cambodia, China, Cyprus, Egypt, Estonia, Faroe Islands, France, Germany, Hong Kong, Hungary, Iceland, Indonesia, Iraq, Italy, Kazakhstan, Kenya, Kuwait, Latvia, Malaysia, Maldives, Mauritius, Moldova, Monaco, Mozambique, Myanmar, Nepal, Netherlands, Oman, Pakistan, Papua New Guinea, Philippines, Poland, Portugal, Qatar, Russia, Samoa, Saudi Arabia, Serbia, Slovakia, South Africa, South Korea, Spain, Turkey, United Arab Emirates, Uzbekistan.
Sedangkan untuk negara yang menolak pembangunan jaringan 5G oleh Huawei yaitu Australia, Jepang, Selandia Baru, dan Amerika Serikat.
Penulis: Rafi Widyadhana S; Editor: G. Giovani Yudha B; Perancang Visual: Zaki Khudzaifi
Referensi
Feng, E. (24 Oktober 2019). China’s Tech Giant Huawei Spans Much Of The Globe Despite U.S. Efforts To Ban It. Diambil dari https://www.npr.org/2019/10/24/759902041/chinas-tech-giant-huawei-spans-much-of-the-globe-despite-u-s-efforts-to-ban-it
Kharpal, A. (6 Juli 2020). UK to phase out Huawei gear from 5G networks in a major policy U-turn after U.S sanctions, reports say. Diambil dari https://www.cnbc.com/2020/07/06/huawei-uk-5g-gear-to-be-phased-out-of-networks-in-major-policy-u-turn.html
Kurnia, T. (25 Juni 2020). AS Minta Negara Lain Hati-Hati Pakai 5G Huawei, Ini Alasannya. Diambil dari https://www.liputan6.com/global/read/4288921/as-minta-negara-lain-hati-hati-pakai-5g-huawei-ini-alasannya
Loughran, J. (10 Juni 2020). Vodafone believes UK’s 5G leadership will be ‘lost’ with Huawei ban. Diambil dari https://eandt.theiet.org/content/articles/2020/06/vodafone-believes-the-uk-s-5g-leadership-will-be-lost-with-huawei-ban/
Pam, S. (5 Juli 2020). How much trouble is Huawei in?. Diambil dari https://edition.cnn.com/2020/07/04/tech/huawei-5g-india-europe-intl-hnk/index.html
Setyowati, D. (5 Juli 2020). Inggris Diprediksi Setop 5G Huawei dalam Beberapa Bulan karena Trump. Diambil dari https://katadata.co.id/berita/2020/07/05/inggris-diprediksi-setop-5g-huawei-dalam-beberapa-bulan-karena-trump
VOA. (6 Juli 2020). Inggris Akan Larang Huawei Bangun Jaringan 5G. Diambil dari https://www.voaindonesia.com/a/inggris-akan-larang-huawei-bangun-jaringan-5g-/5490783.html
Xinhua. (6 Juli 2020). Huawei says it remains’open to discussions’ with UK government. Diambil dari http://global.chinadaily.com.cn/a/202007/06/WS5f028dd2a310834817257689.html