Ledakan Mengguncang Ibu Kota Lebanon
2020 tidak pernah berhenti memberikan peristiwa tragis untuk dunia.
Selasa (04/08), ledakan besar mengguncang ibu kota Lebanon, Beirut yang menyebabkan kerusakan pada fasilitas-fasilitas di seluruh kota Beirut dan sekitarnya. Penyebab dari ledakan tersebut masih diselidiki lebih lanjut. Sementara, pihak pemerintah Lebanon, menyatakan peristiwa ini terjadi akibat kebakaran di pelabuhan Beirut yang memicu ledakan 2.750 ton amoniun nitrat.
Ledakan besar tersebut terdengar dan dirasakan sampai ke negara Siprus yang lebih dari 160 kilometer jauhnya dan bahkan tercatat pada seismograf dengan kekuatan 3.3 magnitudo. Kepala Keamanan Lebanon, Abbas Ibrahim menjelaskan amonium nitrat yang disimpan dalam gudang tersebut akan dikirimkan ke Afrika.
Menurut Gabriel da Silva, Dosen Senior Teknik Kimia Universitas Melbourne, amonium nitrat adalah bahan kimia industri yang umum digunakan terutama untuk pupuk. Namun, amonium nitrat juga merupakan salah satu komponen utama dalam bahan peledak untuk penambangan
“Amonium nitrat bukanlah bahan peledak dengan sendirinya dan perlu keadaan ekstrim untuk memicu ledakan dari amonium nitrat. Jika bahan kimia tersebut terkontaminasi, misalnya dengan minyak, ia menjadi sangat mudah meledak,” kata da Silva.
Da Silva juga menyarankan untuk segera mungkin mensterilkan daerah yang terpapar ledakan bahan kimia tersebut karena polutan yang tersisa dapat menyebabkan masalah di kemudian hari, seperti hujan asam.
Tanggapan Pemerintah Lebanon
Menanggapi peristiwa tersebut, Presiden Lebanon, Michel Aoun mengatakan bahwa menyimpan 2.750 ton amonium nitrat di gudang selama lebih dari enam tahun tanpa langkah atau prosedur keamanan adalah “tindakan yang tidak dapat diterima.” Aoun berjanji untuk melakukan investigasi dan mereka yang bertanggung jawab atas penyebab ledakan ini akan diberi “hukuman paling keras.” Gubernur Beirut, Marwan Abboud menyebutkan ledakan ini merupakan bencana nasional.
Perdana Menteri Lebanon, Hassan Diab juga mengecam orang yang bertanggungjawab terhadap bencana ini dan mengumumkan Hari Berkabung Nasional pada hari Rabu (05/08). PM Diab juga langsung mengadakan pertemuan dengan para menteri dan menghasilkan beberapa poin, diantaranya:
- Mengumumkan Zona Bencana Beirut dan Keadaan Darurat selama dua minggu
- Meminta tim investigasi selama lima hari untuk mencari tahu orang-orang yang bertanggungjawab terhadap ledakan
- Memberikan kompensasi kepada keluarga korban ledakan. Menteri Kesehatan Lebanon, Hamad Hassan mengatakan ledakan menyebabkan lebih dari 70 orang meninggal dunia dan 4.000 luka-luka dalam penanganan medis. Angka tersebut masih akan terus bertambah seiring dengan upaya pencarian korban-korban yang belum ditemukan di reruntuhan bangunan akibat ledakan tersebut.
- Mengalihkan lalu lintas impor ke pelabuhan Tripoli, Lebanon Utara
Solidaritas Internasional Untuk Lebanon
Mendengar perisitiwa tersebut, banyak negara menunjukkan solidaritasnya untuk membantu negara Lebanon:
- Israel yang notabene tidak mempunyai hubungan diplomatik dengan Lebanon, juga akan mengirimkan bantuan medis lewat saluran diplomatik dan pertahanan internasional
- Qatar berjanji untuk mengirimkan rumah sakit lapangan dan Kuwait juga mengirimkan bantuan medis darurat.
- Pemerintah Jordania, Iran, dan kelompok Hezbolla menyatakan siap untuk memberikan bantuan.
- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga berjanji untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan kepada Lebanon.
- Uni Eropa dan negara-negara di dalamnya seperti Italia, Jerman, dan Perancis juga melalui pemimpin negaranya masing-masing berjanji untuk mengirimkan bantuan untuk Lebanon.
- Yunani dan Siprus juga siap untukmembantu Lebanon pasca-ledakan besar tersebut.
- Inggris dan Amerika Serikat juga menyampaikan dukacita terhadap peristiwa yang terjadi di Lebanon dan berjanji untuk memberikan bantuan supaya bisa pulih dari tragedi ini.
dan masih akan banyak negara lainnya yang siap menunjukkan solidaritas internasional untuk membantu Lebanon
Krisis di Lebanon
Lebanon membutuhkan solidaritas internasional secepatnya karena sebelum terjadinya ledakan, negara ini juga sedang dalam kondisi krisis:
- Bank Dunia menyatakan bahwa pada tahun 2019, separuh dari populasi Lebanon hidup di bawah kemiskinan dan diperkirakan akan meningkat hingga 75%
- Nilai mata uang Lebanon Pound Lebanon mengalami degradasi. Per tanggal (05/08), Pound Lebanon dihargai pada 1.506 per dolar.
- Dilansir Trading Economics, tingkat inflasi tahunan Lebanon sudah mencapai 89, 74 persen pada Juni 2020 dan menjadi yang tertinggi sejak Desember 2008. Hal ini menyebabkan kenaikan harga yang tinggi pada kebutuhan-kebutuhan dasar masyarakat Lebanon.
- Lebanon juga mengalami kekurangan bahan bakar untuk sumber daya listrik sehingga sering terjadi pemadaman listrik secara besar-besaran di seluruh Lebanon hingga tiga sampai enam jam per hari. Hal ini menyebabkan rumah sakit umum dan pusat perawatan utama COVID-19 harus menutup beberapa ruang operasi dan mematikan semua pendingin ruangan di kantor. Tidak hanya itu, dampak lainnya adalah jangkauan internet yang terganggu bahkan terputus dan beberapa jalan serta rumah di seluruh daerah menjadi gelap gulita.
Pray for Lebanon.
Penulis: G.Giovani Yudha B; Editor: G.Giovani Yudha B; Perancang Visual: Yundira Putri Rahmadanti
Referensi:
Gadzo, M. (2020). Dozens killed, thousands wounded in Beirut explosion: Live. Diambil dari https://www.aljazeera.com/news/2020/08/huge-explosion-rocks-lebanon-capital-beirut-live-updates-200804163620414.html
Al-Jazeera. (2020). Beirut Explosion: World Reacts to Deadly Blast in Lebanon Capital. Diambil dari https://www.aljazeera.com/news/2020/08/beirut-explosion-world-reacts-deadly-blast-lebanon-capital-200804190645940.html
Hubbard, B. & Abi-Habib. (4 Agustus 2020). What We Know About the Explosions in Beirut, Lebanon. Diambil dari https://www.nytimes.com/2020/08/04/world/middleeast/beirut-explosion-blast.html
Trading Economics. (2020). Lebanon Inflation Rate. Diambil dari https://tradingeconomics.com/lebanon/inflation-cpi
Majzoub, A. (9 Juli 2020). Lebanon in the Dark. Diambil dari https://www.hrw.org/news/2020/07/09/lebanon-dark
Muhammad, M. (5 Agustus 2020). Pascaledakan di Beirut, Tawaran Bantuan dari Sejumlah Negara Mengalir ke Lebanon. Diambil dari https://bebas.kompas.id/baca/internasional/2020/08/05/pascaledakan-di-beirut-tawaran-bantuan-dari-berbagai-negara-mengalir-ke-lebanon/