New START: Senjata Nuklir Ada Batasannya!
Meskipun dunia masih berjuang dalam menangani pandemi Covid-19, dua negara yang dulunya berseteru di era Perang Dingin, yaitu Amerika Serikat dan Rusia mulai membahas bukan new normal melainkan New START.
#Spoiler Alert!!: Dimana ada Amerika Serikat, disitu pasti ada China
Apa itu New START???
- START I
New START merupakan kelanjutan dari perjanjian START (Strategic Arms Reduction Treaty). START bukan Start, merupakan perjanjian yang ditujukan supaya Amerika Serikat dan Uni Soviet (sekarang Rusia), melakukan pengurangan hulu ledak dan bom nuklir serta fasilitas pendukungnya, seperti: ICBMs (land-based intercontinental ballistic missiles), hulu ledak, dan peluncurnya, SLBMs (submarine-launched ballistic missiles), hulu ledak, dan peluncurnya, serta bom-bom lainnya yang disepakati dalam perjanjian, sampai jumlah maksimal dan waktu yang ditentukan. Hal ini dilakukan dengan bertukar informasi dan inspeksi fasilitas.
START pertama kali atau START I ditandatangani oleh Presiden Amerika Serikat George H.W Bush dan Presiden Uni Soviet Mikhail Gorbachev, pada tanggal 31 Juli 1991. Namun pemberlakuan atau pelaksanaannya sempat tertunda selama tiga tahun karena terjadi fenomena “pecahnya” Uni Soviet. Perjanjian START I dilaksanakan pada 5 Desember 1994 selama 15 tahun kedepan, tepatnya pada tanggal 5 Desember 2009 dengan opsi perpanjangan selama 5 tahun. Selama menuju pelaksanaan implementasi dan pelaksanaan implementasi selama 15 tahun START I, terdapat upaya-upaya dari kedua negara untuk mengajukan perjanjian baru START II dan START III, namun kedua perjanjian tersebut buntu di tengah jalan sehingga perjanjian START I tetap dilaksanakan.
Namun, setelah perjanjian START sudah mencapai masa expired, baik Amerika Serikat dan Rusia menolak perpanjangan START I dan mulai bernegosiasi untuk membuat perjanjian pengganti START I, sehingga dari sini perjanjian START I resmi pensiun.
- New START
Kedua negara kemudian melanjutkan komitmen mereka untuk mengurangi jumlah senjata nuklir pada perjanjian baru yaitu New START yang ditandatangani oleh Presiden Amerika Serikat, Barack Obama dan Presiden Rusia, Dimitri Medvedev pada tanggal 8 April 2010.
Setelah melalui proses panjang dalam pembahasan implementasi, protokol, dan ketentuan-ketentuan lainnya, baik melalui pembicaraan dengan badan legislatif dari masing-masing negara maupun pertemuan antar kedua negara, New START resmi dilaksanakan pada 5 Februari 2011 dengan masa berlaku sepuluh tahun sampai 5 Februari 2021.
Baru-baru ini, pada pertengahan bulan Juni di Wina, terjadi negosiasi antara Amerika Serikat yang diwakilkan oleh Utusan Khusus Untuk Masalah Pengendalian Senjata, Marshall Billingsea dan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov. Negosiasi yang dilakukan adalah mengenai pembuatan perjanjian baru untuk menggantikan perjanjian New START yang berakhir tahun depan, 5 Februari 2021. Salah satu perubahannya adalah memasukkan China ke dalam perjanjian.
- Amerika Serikat berkata……..
Menurut Billingsea, salah satu isi perjanjian baru yang lagi digodok adalah memberlakukan pembatasan atau pengendalian senjata juga kepada negara China karena dianggap China sedang melakukan perlombaan senjata. Pada pertemuan di Wina tersebut, Billingsea menjelaskan bahwa ruang pertemuan diatur untuk tiga negara untuk mengantisipasi kehadiran delegasi China. Ketidakhadiran China lalu disindir oleh Billingsea dengan foto dan cuitan “China is a no show”.
Keinginan untuk memasukkan China merupakan inisiatif dari Presiden Donald Trump. Tahun lalu, dirilis oleh Forbes, Trump mengatakan:
“We are looking at doing a new agreement with Russia, and we’re looking at doing a new agreement with China. And maybe the three of us will do it together…We may do it with Russia first and then go to China, or we may do it altogether…”
Hal ini didukung oleh Sekretaris Jenderal North Atlantic Treaty Organization (NATO), Jens Stoltenberg, yang menilai bahwa China juga harus menjadi bagian dari perjanjian yang dibuat di masa depan.
- Rusia berkata……….
Sementara itu, Ryabkov mengatakan bahwa Rusia yakin bahwa kedepannya negara lain yang mempunyai nuklir (nuclear powers) harus bergabung ke dalam perjanjian, namun keputusan bergabungnya tersebut harus bersifat sukarela atau voluntary. Terkait China, Rusia menjelaskan bahwa mereka menyadari posisi China saat ini dan Rusia menghormatinya serta tidak melihat adanya tanda bahwa posisi China ke arah yang membahayakan.
- China berkata………
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian membalas pernyataan Amerika Serikat dengan mengatakan bahwa China sudah lama menolak untuk masuk ke dalam pembicaraan New START. Zhao menyebut Amerika Serikat menarik perhatian dengan cara tidak profesional dan meminta Amerika Serikat menghentikan trik tersebut dan kembali berfokus pada diskusi dengan Rusia mengenai perpanjangan New START. Menurut, Zhao, hulu ledak nuklir milik China hanya sebagian kecil dari yang dimiliki oleh Amerika Serikat dan Rusia.
Pada intinya, perjanjian nuklir memang penting untuk menjamin kestabilan dan mengurangi ketidakpastian di dalam dunia ini, mengingat dampak dari senjata nuklir tersebut disampaikan dalam lagu Nasida Ria “Bila bom nuklir diledakkan, akan musnah kehidupan di dunia.”
Referensi:
Rising, D. (23 Juni 2020). U.S. and Russia Start New Nuclear Arms Control Talks Without China. Diambil dari https://time.com/5857909/us-russia-nuclear-talks/
Gertz, B. (23 Juni 2020). U.S. Chides China for not showing up to nuclear arms talk. Diambil dari https://www.washingtontimes.com/news/2020/jun/23/us-chides-china-not-showing-new-start-arms/
Kristensen. H. (10 Desember 2019). The New START Treaty Keeps Nuclear Arsenals In Check And President Trump Must Act To Preserve It. Diambil dari https://www.forbes.com/sites/hanskristensen/2019/12/10/the-new-start-treaty-keeps-nuclear-arsenals-in-check-and-president-trump-must-act-to-preserve-it/#7e2c24706e74
Arms Control Association. New START at a Glance. Diambil dari https://www.armscontrol.org/factsheets/NewSTART
Nuclear Threat Initiative. (26 Oktober 2011). TREATY BETWEEN THE UNITED STATES OF AMERICA AND THE UNION OF SOVIET SOCIALIST REPUBLICS ON STRATEGIC OFFENSIVE REDUCTIONS (START I). Diambil dari https://www.nti.org/learn/treaties-and-regimes/treaties-between-united-states-america-and-union-soviet-socialist-republics-strategic-offensive-reductions-start-i-start-ii/
Nuclear Threat Initiative. (11 Februari 2020). TREATY BETWEEN THE UNITED STATES OF AMERICA AND THE RUSSIAN FEDERATION ON MEASURES FOR THE FURTHER REDUCTION AND LIMITATION OF STRATEGIC OFFENSIVE ARMS (NEW START). Diambil dari https://www.nti.org/learn/treaties-and-regimes/treaty-between-the-united-states-of-america-and-the-russian-federation-on-measures-for-the-further-reduction-and-limitation-of-strategic-offensive-arms/