Pemerintah Nigeria Membubarkan SARS

Ruang Diskusi
4 min readOct 16, 2020

--

Pemerintah Nigeria telah membubarkan satuan khusus The Special Anti-Robbery Squad (SARS) karena diduga telah melakukan penyalahgunaan wewenang yang berujung pada kasus pelanggaran hukum berat seperti pembunuhan, pelecehan, serta kebrutalan. Pembubaran tersebut dilakukan setelah gelombang protes yang dipicu leh kemunculan rekaman grafis online dan orang-orang berbagi pengalaman mengenai pelanggaran yang dilakukan oleh SARS.

SARS adalah cabang dari Kepolisian Nigeria di bawah Departemen Investigasi Kriminal dan Intelijen Angkatan (FCIID) yang didirikan pada tahun 1992. Pasukan khusus ini menangani kejahatan yang terkait dengan perampokan bersenjata, penculikan mobil, penculikan, dan kejahatan yang terkait dengan senjata api.

Namun, citra pasukan khusus tersebut telah dirusak oleh tuduhan penculikan, pembunuhan, pencurian, pemerkosaan, penyiksaan, penangkapan di luar hukum, sombong, penghinaan, penahanan di luar hukum, pembunuhan di luar hukum, dan pemerasan.

Inspektur Jenderal Mohammed Adamu, yang sebelumnya menolak pembubaran satuan khusus tersebut, pada akhirnya mengumumkan langkah-langkah baru sebagai tanggapan atas tuntutan dari masyarakat Nigeria. SARS akan dipindahkan ke satuan lain, dan peraturan baru untuk menggantikannya akan segera diumumkan.

Mengingat siklus kemarahan publik yang berulang di Nigeria yang mengarah pada janji pemerintah yang kemudian dianggap tidak membawa perubahan nyata, pengumuman itu disambut oleh campuran euforia bahwa pihak berwenang telah dipaksa untuk mengeluarkan kebijakan tersebut.

Pembubaran pasukan khusus SARS terjadi dua hari setelah Presiden Nigeria Muhammadu Buhari menjanjikan perubahan. Melalui akun twitter, Muhammadu Buhari mengatakan “Tekad kami untuk mereformasi polisi seharusnya tidak pernah diragukan,”

Kronologi Aksi Protes

Pada tanggal 8 Oktober 2020 terjadi protes menuntut pemerintah Nigeria untuk membubarkan SARS, karena diduga telah melakukan tindakan brutal kepada masyarakat sipil. Protes terjadi setelah sebuah video yang beredar pada 3 Oktober, menunjukkan anggota SARS menembak mati seorang pria di negara bagian Delta. Video tersebut menjadi viral dan memicu banyak orang yang menjadi korban kebrutalan SARS akhirnya angkat bicara dan mendorong kampanye pembubaran SARS dengan tagar #EndSARS menyebar di sosial media.

Warga Nigeria di berbagai kota besar terus melakukan aksi protes dan juga kampanye #EndSARS yang akhirnya menjadi trending topik dunia. Menjawab tuntutan protes itu, Inspektur Jenderal Adamu pada hari Minggu (11/10) akhirnya mengumumkan pembubaran SARS.

Tindakan Brutal SARS

Petugas SARS diduga telah melakukan pelanggaran hukum seperti menciduk dan menangkap tanpa dasar, memberikan tuduhan palsu, melakukan penganiayaan, memeras uang tebusan kepada para korban, hingga melakukan pemerkosaan dan pembunuhan. Keresahan warga Nigeria terhadap perlakuan petugas SARS sudah lama terjadi. Kampanye pembubaran SARS lewat tagar #EndSARS juga telah menyebar sejak tahun 2017.

Pada bulan Februari tahun 2020, SARS melakukan pembunuhan kepada seorang pesepakbola di Negara Bagian Ogun, Tiamiyu Kazeem, yang merupakan wakil kapten Remo Stars, sebuah klub di divisi dua Nigeria.

Berdasarkan laporan dari Amnesti Internasional pada bulan Juni, setidaknya terdapat 82 kasus dugaan penyiksaan, perlakuan buruk dan eksekusi ekstra-yudisial oleh SARS dalam kurun waktu Januari 2017 hingga Mei 2020. Para korban sebagian besar adalah laki-laki berusia antara 18–35 tahun dari latar belakang kelompok rentan dan berpenghasilan rendah.

Direktur Amnesty International di Nigeria, Osai Ojigho, menanggapi pengumuman pembubaran SARS tidak memenuhi tuntutan akuntabilitas dan keadilan atas pelanggaran yang dilakukan oleh satuan dan polisi pada umumnya. Aparat kepolisian harus menyatakan dengan tegas langkah-langkah konkret yang akan mereka ambil untuk memastikan semua petugas yang diduga melakukan pelanggaran hak asasi manusia diselidiki dan dibawa ke pengadilan.

Tuntutan Masyarakat

Setelah kebijakan pembubaran SARS resmi diumumkan pada Minggu (11/10) banyak warga yang skeptis mengenai tindakan tersebut. Para aktivis dan warga menggarisbawahi poin pernyataan Inspektur Jenderal Adamu yang menyatakan akan menempatkan anggota SARS pada unit lain di Kepolisian. Pernyataan tersebut terkesan memberikan jalan bagi para anggota yang telah melakukan tindakan brutal untuk lari dari tanggung jawab hukum.

Selain itu, pemerintah Nigeria dari tahun ke tahun telah berjanji akan mereformasi SARS namun tindakan kekerasan tetap saja terjadi. Banyak komentar di sosial media meminta keadilan bagi para korban dan reformasi di tubuh polisi benar-benar dilakukan.

Presiden Nigeria Buhari lewat akun twitternya menyatakan akan memastikan personel yang bersalah dibawa ke pengadilan dan memohon kesabaran masyarakat untuk proses tersebut.

Gelombang protes menyebar secara cepat melalui media sosial, dan memunculkan tagar #endSARS dan mendapatkan dukungan dari selebritis dunia seperti Drake. Rapper yang telah memegang beberapa rekor chart Billboard, melalui akun instagramnya mem-posting ulang postingan #EndSARS dari Grace Ladoja, sosialis Nigeria-Inggris. Selain itu terdapat juga Kanye West dan selebriti-selebriti dunia lainnya yang mendukung protes #EndSARS diantaranya adalah Cardi B, Sean “Diddy” Combs, Trey Songz, Big Sean, Chance The Rapper hingga John Boyega.

Dukungan tidak hanya datang dari selebriti dunia, tetapi juga datang dari bintang sepakbola dunia seperti Marcus Rashford dari Manchester United, penjaga gawang Ghana Fatau Dauda, Mesut Ozil dari Arsenal, duo Chelsea Tammy Abraham dan Antonio Rudiger, serta mantan Pemain Terbaik Afrika Frederic Kanoute. Bintang sepakbola dunia tersebut memberikan dukungan melalui akun twitter dengan menuliskan #EndSARS.

Referensi

Akinwotu, E. (2020, Oktober 11). Nigeria to disband Sars police unit accused of killings and brutality. Retrieved from The Guardian: https://www.theguardian.com/world/2020/oct/11/nigeria-to-disband-sars-police-unit-accused-of-killings-and-brutality

Alake, M. (2019, Januari 23). #EndSARS: What exactly is the status of SARS? Retrieved from Pulse: https://www.pulse.ng/news/local/endsars-what-exactly-is-the-status-of-sars/fsret4e

Bamidele, M. (2020, Oktober 11). Drake Lends Support To #EndSARS Protest. Retrieved from The Guardian: https://guardian.ng/life/drake-lends-support-to-endsars-protest/

Jeane, R. (2020, Oktober 13). Nigeria Bubarkan Satuan Polisi Khusus SARS setelah Diprotes Warga . Retrieved from IDN Times: https://www.idntimes.com/news/world/revi-jeane-putri/nigeria-bubarkan-satuan-polisi-khusus-sars-setelah-diprotes-warga-c1c2/3

Paquette, D. (2020, Oktober 11). Nigeria abolishes special police squad after nationwide protests. Retrieved from The Wasington Post: https://www.washingtonpost.com/world/africa/nigeria-sars-police-robbery-end-sars/2020/10/10/999e2400-0a48-11eb-991c-be6ead8c4018_story.html

Taiwo, T. (2020, Oktober 11). #EndSARS: Ozil, Rashford, Rudiger, Kanoute join Nigeria protest against police brutality. Retrieved from Goal: https://www.goal.com/en/news/endsars-ozil-rashford-rudiger-abraham-kanoute-join-nigeria/1kwt92tzul7ya17q6kot0cxbs5

--

--

Ruang Diskusi
Ruang Diskusi

Written by Ruang Diskusi

Halo Kawan Diskusi, follow juga instagram kami ya https://instagram.com/ru.dis

No responses yet