Penemuan kuburan massal anak-anak di Kanada berujung aksi peruntuhan patung Ratu Victoria

Ruang Diskusi
3 min readJul 11, 2021

--

Kuburan tak bernama yang berisi sisa-sisa 1000 anak ditemukan di bekas sekolah di Kanada yang dilakukan untuk mengasimilasi penduduk asli.

Anak-anak tersebut adalah siswa di Kamloops Indian Residential School di British Columbia dan Saskatchewan yang ditutup pada tahun 1978. Penemuan itu diumumkan oleh kepala The Tk’emlups te Secwepemc First Nation.

The Tk’emlups te Secwepemc First Nation adalah anggota dari suku berbahasa Interior-Salish Secwepemc (Shuswap) di British Columbia. Suku Shuswap atau Secwepemc (diucapkan suh-Wep-muhc) menempati wilayah yang luas di pedalaman British Columbia.

The First Nation bekerja dengan spesialis museum dan kantor koroner untuk menetapkan penyebab dan waktu kematian, yang saat ini tidak diketahui.

The Tk’emlups te Secwepemc First Nation mengatakan jenazah ditemukan dengan bantuan radar penembus tanah selama survei sekolah.

“Sepengetahuan kami, anak-anak yang hilang ini kematian tidakk tercatat,” kata Casimir. “Beberapa masih berusia tiga tahun.”

Reaksi apa yang terjadi?

Reaksinya adalah shock, kesedihan dan penyesalan.

“Berita penemuan di bekas sekolah Kamloops menghancurkan hati saya,” tulis Trudeau dalam sebuah tweet.

Menteri Hubungan Masyarakat Adat Kanada, Carolyn Bennett, mengatakan sekolah asrama adalah bagian dari kebijakan kolonial yang “memalukan”. Pemerintah berkomitmen untuk “mengingat jiwa-jiwa tak berdosa yang hilang”, katanya.

Terry Teegee, regional chief of British Columbia’s Assembly of First Nations, menyebut penemuan situs kuburan semacam itu sebagai “pekerjaan mendesak” yang “membuat kesedihan dan kehilangan” terhadap masyarakat di wilayah tersebut.

Pandangan itu diamini oleh kelompok pribumi lainnya, termasuk First Nations Health Authority (FNHA).

“Situasi ini ada sayangnya tidak mengejutkan dan menggambarkan dampak yang merusak dalam waktu yang lama, bahwa sistem sekolah asrama terus memiliki orang-orang First Nations, keluarga, dan komunitas mereka,” tulis CEO Richard Jock dalam sebuah pernyataan.

Apa itu British Columbia dan Saskatchewan?

British Columbia dan Saskatchewan adalah sekolah asrama wajib yang dijalankan oleh Gereja Katolik dan didanai oleh pemerintah setempat selama abad ke-19 dan ke-20 dengan tujuan untuk mengasimilasi pribumi secara paksa.

Dari sekitar tahun 1863 hingga 1998, lebih dari 150.000 anak pribumi diambil dari keluarga mereka dan ditempatkan di sekolah-sekolah ini.

Anak-anak sering kali tidak diizinkan untuk berbicara dalam bahasa mereka atau mempraktikkan budaya mereka, dan banyak yang diperlakukan dengan tidak baik dan dilecehkan.

Sebuah komisi yang diluncurkan pada tahun 2008 untuk mendokumentasikan dampak dari sistem ini menemukan bahwa sejumlah besar anak-anak adat tidak pernah kembali ke komunitas asal mereka.

The landmark Truth and Reconciliation report, yang dirilis pada tahun 2015, mengatakan bahwa kebijakan tersebut merupakan “genosida budaya”.

The Missing Children Project mendokumentasikan kematian dan tempat pemakaman anak-anak yang meninggal saat bersekolah. Sampai saat ini, lebih dari 4.100 anak meninggal saat bersekolah di termpa tersebut telah diidentifikasi.

Memicu kemarahan masyarakat Kanada

Tanggal 1 Juli, bertepatan dengan Hari Kanada atau Canada Day atau Fete du Canada, yang merupakan hari perayaan yang juga secara informal disebut sebagai hari ulang tahun Kanada.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, peringatan Hari Kanada di tahun 2021 ini, masyarakat Kanada kecewa dan menyerukan untuk menunda perayaan setelah hampir 1.000 kuburan tak bertanda ditemukan di bekas sekolah di British Columbia dan Saskatchewan.

Hal tersebut membuat masyarakat marah, dan melakukan aksi unjuk rasa dengan menghancurkan patung Ratu Victoria dan Ratu Elizabeth II di kota Winnipeg Kanada setelah kemarahan masyarakat atas penemuan ratusan kuburan anak-anak tak bertanda di bekas sekolah asrama.

Para pengunjuk rasa yang mengenakan pakaian oranye, juga menendang patung yang roboh dan menari-nari di sekitarnya. Alas dan patung dipulas dengan tanda tangan cat merah.

Ratu Elizabeth II sendiri merupakan kepala negara Kanada saat ini, sementara Victoria memerintah dari tahun 1837 hingga 1901 ketika Kanada menjadi bagian dari Kerajaan Inggris.

Perdana Menteri Justin Trudeau menyampaikan tanggal 1 Juli akan menjadi “waktu untuk refleksi”.

Dalam pesan Hari Kanada-nya, Trudeau mengatakan penemuan itu “telah mendesak kita untuk merenungkan kegagalan sejarah negara kita.”

Referensi:

BBC. (2021, May 29). Canada mourns as remains of 215 children found at indigenous school. Retrieved from BBC: https://www.bbc.com/news/world-us-canada-57291530.amp

Reuters. (2021, Juli 3). Statues of Queen Victoria, Queen Elizabeth toppled in Canada. Retrieved from Reuters: https://www.reuters.com/world/statues-queen-victoria-queen-elizabeth-ii-toppled-canada-2021-07-02/

--

--

Ruang Diskusi
Ruang Diskusi

Written by Ruang Diskusi

Halo Kawan Diskusi, follow juga instagram kami ya https://instagram.com/ru.dis

No responses yet