Trump Mengakhiri Hubungan AS dengan WHO
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump telah mengumumkan bahwa ia segera menghentikan keanggotaan AS di Organisasi Kesehatan Dunia atau akrab yang disebut WHO, sebagai bentuk tanggapan terhadap WHO dalam penanganan pandemi virus korona. Amerika Serikat akan mengakhiri hubungan dengan WHO dan mengalihkan dana tersebut ke seluruh ke badan amal kesehatan masyarakat global lainnya yang dinilai lebih layak untuk mendapatkan kebutuhan kesehatan masyarakat global yang mendesak.
Dilansir dari berbagai situs, keputusan ini diambil karena Amerika Serikat menilai bahwa WHO:
a. Telah gagal untuk membuat reformasi kesehatan yang diminta. Sebelumnya AS meminta WHO untuk meningkatkan transparansi data dan meningkatkan akses negara anggota terhadap obat-obatan.
b. WHO juga dianggap tidak memberitahukan kepada publik terkait peristiwa penularan virus corona melalui kontak manusia yang dilaporkan oleh Taiwan pada tanggal 31 Desember 2019.
c. Condong kepada pemerintahan China. Kecondongan ini dapat dilihat dari tindakan Sekjen WHO pada bulan Januari yang malah memuji China karena dianggap telah membuat standar atau protokol baru untuk mengontrol penyebaran virus corona.
Publik Amerika Serikat juga ikut menilai performa WHO dalam menangani pandemi ini. Berbeda dengan pemimpin negaranya, berdasarkan jajak pendapat yang dilakukan Politico/Morning Consult Poll pada akhir bulan Mei, sebanyak 43 persen masyarakat AS menilai performa WHO buruk atau cukup dibanding 48 persen yang menilai baik.
Untuk sekedar informasi, WHO adalah badan kesehatan yang berdiri pada tahun 1948, berpusat di Jenewa, Swiss, beranggotakan 194 negara, dan memiliki tujuan untuk meningkatkan kesehatan, menjaga dunia untuk tetap aman, serta melayani yang rentan. WHO terlibat dalam kampanye vaksinasi, kedaruratan kesehatan, serta menjadi pihak pendukung dalam perawatan primer. Secara garis besar, tanggung jawab utama WHO adalah untuk kesehatan masyarakat global.
Amerika Serikat sendiri merupakan kekuatan utama WHO, dimana Amerika Serikat merupakan penyandang dana utama dengan menyediakan sekitar $ 450 juta per tahun. Tingkat pendanaan yang diberikan AS kepada WHO telah menjadi masalah bagi Trump yang mengeluh bahwa jumlah bantuan dana yang dikeluarkan oleh Amerika Serikat lebih banyak jika dibandingkan dengan China, tetapi tidak memiliki kekuatan lebih besar dalam organisasi tersebut.
Keputusan ini tentu saja menuai pro dan kontra dari berbagai pihak, diantaranya adalah banyaknya kekhawatiran di antara para pakar kesehatan dan politisi terkait keputusan Trump untuk memutus hubungan dengan WHO. Banyak di antaranya khawatir keputusan ini akan menghalangi upaya global untuk mengendalikan pandemik.
Uni Eropa telah mengeluarkan pernyataan bersama dari Presiden Komisi Ursula von der Leyen dan Kepala Urusan Luar Negeri, Josep Borrell yang mendesak Amerika Serikat untuk mempertimbangkan kembali terkait keputusan yang dikeluarkan. Menteri Kesehatan Jerman, Jens Spahn juga mengkritik langkah tersebut, dengan mengatakan itu sama dengan “reaksi mengecewakan bagi kesehatan internasional”.
Untuk Amerika Serikat sendiri keputusan ini merupakan hasil dari kritik terhadap penanganan pandemi WHO. Trump menilai bahwa WHO telah gagal dalam menjalankan tugas dasarnya untuk membantu negara-negara meningkatkan layanan kesehatan dalam mengatasi pandemik. Kegagalan tersebut menurut Trump telah membuat dunia menderita sebagai akibat dari penyelewengan yang dilakukan oleh pemerintah China, dimana China dianggap
sebagai pemicu pandemik global dan telah menekan WHO untuk “menyesatkan” dunia mengenai virus yang telah menelan korban lebih dari 100.000 jiwa di Amerika Serikat.
Di balik pro dan kontra terkait keputusan yang dikeluarkan oleh Amerika Serikat yang memutus hubungan dengan WHO, melihat situasi dan kondisi global saat ini yang masih belum membaik, akan lebih baik jika semua pihak untuk menahan diri agar tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar. Setiap negara memiliki hak untuk menetapkan dan mengeluarkan suatu kebijakan, namun dalam kondisi seperti ini, kepentingan global dalam menangani pandemik harus diutamakan. Semua pihak terkait harus bersinergi untuk menemukan solusi yang dapat mengakhiri pandemi saat ini. Di satu sisi, negara harus menahan diri untuk tidak gegabah dalam mengeluarkan kebijakan, di sisi lain pihak terkait seperti WHO harus terbuka untuk menerima kritikan dan meningkatkan kinerjanya agar situasi pandemi ini segera berakhir.
Sumber:
The White House. (15 April 2020). President Donald J. Trump Is Demanding Accountability From the World Health Organization. Diambil dari https://www.whitehouse.gov/briefings-statements/president-donald-j-trump-demanding-accountability-world-health-organization/
Garret, L. (31 Mei 2020). Trump Scape Goats China and WHP and Americans Will Suffer. Diambil dari https://foreignpolicy.com/2020/05/30/trump-scapegoats-china-and-who-and-americans-will-suffer/
Slotkin, J. (30 Mei 2020). European Union Leaders Urge U.S. To Remain In WHO. Diambil dari https://www.npr.org/sections/coronavirus-live-updates/2020/05/30/866218416/european-union-leaders-urge-u-s-to-remain-in-who