Untuk George Floyd

Ruang Diskusi
4 min readJun 6, 2020

--

25 Mei 2020, menjadi tanggal dimana saudara kita, sesama manusia, George Floyd, yang seharusnya memperoleh rokok dan keadilan, namun justru kematian mengenaskan yang ia peroleh. George Floyd menjadi salah satu korban dari sekian banyak tindakan diskriminasi rasial yang terjadi di dunia dan khususnya Amerika Serikat. Hal ini memperoleh atensi secara masif dari masyarakat Amerika Serikat dan beberapa negara di dunia dengan melakukan aksi protes baik dengan terjun langsung ke lapangan maupun menggunakan tagar dan menyebarkan informasi di sosial media.

Selama aksi protes ini berlangsung, terdapat slogan-slogan yang digunakan sebagai bentuk solidaritas masyarakat terhadap peristiwa ketidakadilan yang dialami oleh George Floyd:

8 Minutes 46 Seconds menjadi kalimat yang ramai digunakan untuk menunjukkan kepedulian dan keprihatinan atas penanganan polisi Amerika Serikat terhadap George Floyd, mendedikasikan untuk korban-korban kebrutalan polisi, dan untuk gerakan-gerakan yang memperjuangkan keadilan. 8 Minutes 46 Seconds atau 8 Menit 46 Detik merupakan jumlah waktu untuk membunuh George Floyd yang dilakukan oleh mantan polisi Minneapolis, Derek Chauvin dengan menekan leher George menggunakan lututnya dan membuat George kesulitan bernafas “I can’t breathe” hingga tewas di tempat.

8 Minutes 46 Seconds digunakan antara lain oleh stasiun televisi Nickelodeon dan MTV di akun twitter dan tayangan mereka dengan mempertunjukkan video selama 8 Menit 46 Detik. Video tersebut menggunakan latar belakang hitam dengan tulisan “I can’t breathe”, ditambah audio dari suara nafas manusia dan meminta orang-orang yang menyaksikan untuk bergabung ke gerakan color of change yaitu gerakan yang memperjuangkan hak-hak atau ketidakadilan yang menimpa orang Afrika-Amerika.

Black Lives Matter merupakan slogan yang menjadi bentuk komitmen kampanye bersama untuk mewujudkan dunia yang non-diskriminatif terhadap ras kulit hitam. Black Lives Matter atau dikenal BLM memiliki visi agar orang kulit hitam punya kekuatan sosial, ekonomi, dan untuk maju di dalam politik. BLM diinisiasi pada tahun 2013 oleh 3 perempuan hebat yakni Alicia Garza, Patrisse Cullors, dan Opal Tometi. Tujuan awalnya adalah membangun gerakan politik dan sosial bersifat ras kulit hitam-sentris yang lahir sebagai respon atas pembunuhan remaja berkulit hitam bernama Trayvon Martin oleh George Zimmerman di Amerika Serikat (AS) pada tahun 2012. Gerakan ini dipicu oleh unggahan sebuah kalimat salah satu pencetus BLM, Alicia Garza di Facebook.

“Black people. I love you. I love us, our lives matter.”

Tulisan ini diunggah ulang oleh Patrisse Cullors, di mana ia mulai menambahkan frasa “Black Lives Matter” di akhir kalimat sebagai tagar online. Unggahan itu merupakan ungkapan kekecewaannya terhadap pembebasan George Zimmerman dari tuduhan pembunuhan terhadap seorang remaja kulit hitam bernama Trayvon Martin. George Zimmerman memanglah bukan seorang polisi, namun saat itu ia sedang menjadi relawan untuk kegiatan keamanan lingkungan penduduk setempat. Unggahan Garza dan Patrisse segera tersebar luas di jagat maya oleh tagar #BlackLivesMatter. Sejak saat itu sampai saat ini, tagar tersebut selalu digunakan untuk mengampanyekan kesadaran setiap kali ada kasus rasisme atau ketidakadilan terhadap warga kulit hitam.

Blackout Tuesday dan The Show Must Be Paused merupakan slogan yang diinisiasi pada hari Selasa 2 Juni 2020, oleh dua orang profesional dalam industri musik yaitu Jamila Thomas dan Brianna Agyemang dengan misi menahan industri ini secara luas, termasuk perusahaan besar + mitra mereka yang mendapat manfaat dari upaya, perjuangan, dan dari keberhasilan orang kulit hitam yang bertanggung jawab. Saat ini, industri musik Amerika Serikat dikuasai oleh musisi berkulit hitam, kalau kalian periksa di situs tangga lagu Amerika Serikat, billboard.com, di sana memperlihatkan bahwa setidaknya ada dua atau lebih musisi berkulit hitam yang menduduki urutan 10 teratas. Kedua slogan ini kemudian menjadi bentuk solidaritas industri musik, seperti label rekaman, layanan streaming, musisi, dan produser, terhadap komunitas kulit hitam dalam menanggapi kasus kematian George Floyd dengan menghentikan sementara aktivitas bisnis. Perusahaan-perusahaan besar yang kita kenal dan pakai, seperti Spotify, Live Nation, Apple, TikTok dan banyak perusahaan rekaman besar mengatakan pada hari Senin bahwa mereka akan menghentikan sebagian besar operasi pada hari Selasa. Musisi papan atas seperti Rihanna, Drake, Katy Perry, Mariah Carey, Jamie Foxx, dan Ariana Grande juga ikut meramaikan slogan ini. Slogan ini ramai digunakan di instagram, twitter, dan sosial media lainnya dengan mengunggah gambar berwarna hitam polos, tanpa tulisan atau gambar apapun di dalamnya. Namun, penggunaannya di sosial media mendapat kritikan karena dianggap menganggu penyebaran informasi terkait aksi protes yang berlangsung. Menurut mereka sebaiknya mengunggah gambar atau video informasi-informasi yang isinya kepedulian terhadap aksi protes.

Bentuk kepedulian kita terhadap aksi protes mempunyai beragam cara, bisa ikut meramaikan slogan tersebut di sosial media atau tanpa ikut meramaikan di sosial media melainkan dengan cara memberikan donasi kepada korban-korban maupun menandatangani petisi. Kepedulian kalian berkontribusi untuk keadilan saudara kita.

Sumber:
Black Lives Matter. HerStory. Diambil dari https://blacklivesmatter.com/herstory/

Devichand, M. What does the slogan ‘Black Lives Matter’ mean now?Diambil dari https://www.bbc.com/news/blogs-trending-36749925

Coscarelli, J. (2 Juni 2020). #BlackoutTuesday: A Music Industry Protest Becomes a Social Media Moment. Diambil dari https://www.nytimes.com/2020/06/02/arts/music/what-blackout-tuesday.html?auth=login-google

Miller, A. (2 Juni 2020). Nickelodeon goes off-air and replaced with breathing sounds for exactly 8 minutes and 46 seconds to honour George Floyd. Diambil dari https://www.facebook.com/MetroUK/https://metro.co.uk/2020/06/02/nickelodeon-goes-off-air-replaced-breathing-sounds-exactly-8-minutes-46-seconds-honour-george-floyd-12794595/

Monckton, P. (2 Juni 2020). This Is Why Millions Of People Are Posting Black Squares On Instagram. Diambil dari https://www.forbes.com/sites/paulmonckton/2020/06/02/blackout-tuesday-instagram-black-squares-blackouttuesday-theshowmustbepaused/#117edc132794

Swift, A. (2 Juni 2020). Nickelodeon George Floyd Tribute I Can’t Breathe Video. Diambil dari https://tvline.com/2020/06/02/nickelodeon-george-floyd-tribute-i-cant-breathe-video/

Hill, E., et al. (31 Mei 2020). George Floyd Investigation. Diambil dari https://www.nytimes.com/2020/05/31/us/george-floyd-investigation.html

--

--

Ruang Diskusi
Ruang Diskusi

Written by Ruang Diskusi

Halo Kawan Diskusi, follow juga instagram kami ya https://instagram.com/ru.dis

No responses yet